Banua6.com, Banjarmasin – Pembunuhan yang terjadi di Gang Antasari, Kelayan A, Banjarmasin Selatan, Senin (20/10) malam dengan korban seorang bidan bernama Rahmaniah (58) ternyata bukanlah perampokan.
Hal ini terungkap setelah pelaku, Andi Julianto alias Encek menyerahkan diri ke Mapolsek Banjarmasin Selatan, Selasa (21/10) sekitar pukul 00.05 Wita.
Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol Christugus Lirens,mengatakan korban menyerahkan diri ke Kantor Polisi setelah tim Polsek Banjarmasin Selatan melakukan pendekatan ke keluarganya. “Pelaku datang menyerahkan diri menaiki ojek ditemani teman pelaku,” ujar Christugus.
Dari pengakuannya terungkap beber Christugus bahwa Encek tega menghabisi nyawa Rahmaniah lantaran menolak memberikan pinjaman uang senilai Rp500 ribu.
Sedangkan, senjata tajam untuk melukai para korban adalah milik Encek sendiri yang dibawa dari rumah.
“Pengakuan Encek, pisau itu memang sering dibawa dan sudah menjadi kebiasaan. Tetapi semua itu masih kami dalami,” terang Kapolsek.
Korban sendiri beber Christugus, ada empat mata luka di tubuhnya dan yang terparah adalah luka tusuk di bawah dada yang cukup dalam.
“Untuk anak Rahmaniah yang turut menjadi korban penganiayaan, kini masih dalam penanganan. Dia mengalami luka dipergelangan tangan dan bagian belakang,” sebutnya.
Usai melukai korban, pelaku bergegas pulang, lalu ke sungai Andai. “Setelah kami melakukan pendekatan melalui keluarga pelaku, akhirnya pelaku mau menyerahkan diri,” jelas Christugus.
Sementara itu, Encek yang sudah dalam kondisi tangan terborgol mengungkapkan ia dan keluarganya sudah saling kenal dengan Rahmaniah.
Tak sekadar urusan berobat, Rahmaniah juga sering meminta dimasakan makanan kepada ibunya Encek.
“Saya dan keluarga kenal, saya sering berobat, ibu juga. Waktu itu, saya datang ke rumah Bidan Rahmaniah untuk berobat, karena magh kambuh. Saya sekalian mau meminjam uang Rp500 ribu, tetapi korban menolak. Katanya tak memiliki uang,” ujarnya.
Encek terus membujuk Rahmaniah agar bersedia memberikannya pinjaman uang tersebut, namun tetap saja tak diberi.
Hingga akhirnya, Rahmaniah marah dan mengeluarkan perkataan kasar kepada Encek. “Pisau memang saya bawa dari rumah, sudah kebiasaan saya. Pisau itu saya todongkan untuk mengancam saja, agar korban mau memberi utang. Tetapi saya khilaf dan tak sadarkan diri lagi, malah menyerang korban, lupa berapa kali menikam,” dalihnya.
Saat penganiayaan terjadi, anak perempuan Rahmaniah, Rina Mutia (24) yang baru pulang ke rumah turut jadi korban penganiayaan yang dilakukan Encek.
Encek mengaku tak sadar lagi, sehingga juga melukai putri Rahmaniah. “Usai menganiaya ibu dan anak, saya berlari pulang. Ibu saya sempat bertanya dan saya akui kalau sudah menusuk ibu Bidan. Ibu meminta saya lebih baik menyerahkan diri. Tetapi saya bingung dan memilih ke rumah teman, lalu ke sungai Andai. Setelah beberapa jam di sana, saya naik ojek menyerahkan diri,” ucap Encek. (don/yie).
